Resensi Novel "Sunset Bersama Rosie"



Judul               : Sunset Bersama Rosie
Penulis             : Tere Liye
Penerbit           : Mahaka Publishing
Tempat            : Jakarta
Cet./Tahun      : Cet. 1 / 2011
Tebal Buku      : 426 hlm.
ISBN               : 978-602-98883-6-2
Sinopsis :
            Novel yang berjudul Sunset Bersama Rosie yang ditulis oleh Tere Liye ini menceritakan tentang persahabatan seorang Tegar Karang dengan Rosie yang merupakan teman sepermainan sejak mereka usia sekitar 10 tahun. Ia banyak menghabiskan waktunya bersama Rosie, hingga akhirnya ia memiliki perasaan yang lebih dari seorang sahabat saja. Namun, ia terlambat ketika muncul Nathan yang merupakan sahabat Tegar yang ia perkenalkan kepada Rosie. Ia gagal mendapatkan hati Rosie dan Nathan lah yang akhirnya bersama Rosie. “Dua bulan Nathan sebanding dengan Dua puluh tahun milikku”.
            Tegar pun merasakan patah hati yang hebat, ia memutuskan untuk menghilang dari kehidupan Rosie dan Nathan. Selama lima tahun ia benar-benar tanpa kabar, ia berhasil menenggelamkan semuannya dengan segala aktivitas pekerjaan. Ia terus bekerja tanpa mengenal lelah dan berusaha untuk damai dengan masa lalunya.
            Kejutan yang besar terjadi pada tahun keenam setelah ia menghilang dari kehidupan Rosie, Nathan dan Rosie mengunjungi Tegar ke Jakarta bersama kedua anaknya Anggrek dan Sakura. Tegar kembali menjalin hubungan dengan Nathan, Rosie serta keempat anaknya yaitu Anggrek, Sakura, Jasmine, dan Lili. Ia mempunyai panggilan masing-masing dari setiap anak Rosie “Om, Uncle, dan Paman Tegar”.
            Pada akhirnya, ketika tiba peristiwa pengeboman Jimbaran di Bali, yang mengambil seluruh kebahagiaan keluarga kecilnya Rosie. Nathan meninggal dan mulailah adanya konflik pada novel ini. Rosie mengalami depresi yang hebat, anak-anak mereka terpukul dengan kejadian ini, bisnis keluarga juga sedikit menurun. Inilah yang menjadikan alasan Tegar membatalkan pertunangan dengan Sekar, wanita yang ia cintai setelah Rosie.
            Selama 2 tahun Rosie berada di Rehabilitasi, Tegar melanjutkan usaha resort keluarga Rosie dan menumbuhkan kembali semangat anak-anak Rosie. Selama itu juga hubungan Tegar dan Sekar semakin merenggang dan Sekar benar-benar pergi dari kehidupanTegar.
            Ketika Rosie menyelesaikan masa pengobatannya, ia kembali dengan memunculkan kesempatan yang dulu pernah hilang. Anak-anak telah beranjak dewasa, keadaan resort lebih berkembang. Namun, saat itu Sekar kembali dalam kehidup Tegar yang membuat semua kacau seluruh keyakinan yang ada.

KelebihanNovel :
Novel ini sangat menarik untuk dibaca karena membahas tentang persahabatan yang juga percintaan, tentang kesempatan, serta kesabaran. Bahasa yang digunakan cukup mudah untuk dipahami, namun akan banyak makna kehidupan yang ada pada novel ini.
Novel ini juga menggambarkan keindahan Gili Trawangan yang merupakan salah satu anak pulau di gugusan utara pulau Lombok dengan jelas, sehingga pembaca dapat membayangkan dengan baik.
Novel ini juga inspiratif, yang bisa menjadikan inspirasi pembaca bahwa setiap kejadian yang membuat kita bersedih saat ini mempunyai banyak kebahagiaan yang menunggu, kita hanya butuh kesabaran dan kekuatan dalam menjalaninya. Memaafkan juga diperlukan walau sebenarnya menyakitkan namun itu akan lebih memudahkan kita untuk melangkah kedepannya. Kesempatan akan tetap ada sekali pun takdir itu menyakitkan.

Kekurangan Novel  :
Novel ini menceritakan endingnya dengan tidak ada kepastian, sehingga pembaca sedikit bingung apakah Rosie benar-benar menikah dengan Tegar atau tidak.
Dalam peletakkan kata-kata ada sedikit kesalahan, misalnya “Kau harus berganti mandi, pakaian, ti-“seharusnya adalah mandi dan berganti pakaian.

Tema : Novel ini menceritakan tentang kehidupan persahabatan yang dikolaborasi dengan percintaan, kesempatan, dan kesabaran.
Tempat :
·        Jakarta, tempat Tegar bekerja dan kediaman Sekar.
·        Gili Trawangan, kediaman keluarga Rosie.
·        Gunung Rinjani, tempat Tegar melihat Nathan menyatakan cintanya kepada Rosie.
·        Denpasar, tempat pusat rehabilitasi kejiwaan, tempat Rosie selama 2 tahun ketika mengalami depresi.
Suasana : Bahagia, menyedihkan, mengharukan.
Alur : Alur yang digunakan ialah alur campuran.
Penokohan Utama :
1.      Tegar Karang, sosok yang mencintai Rosie, baik hati dan perhatian kepada anak-anak Rosie.
2.      Rosie, sosok yang dicintaiTegar, seorang Ibu yang baik dalam mendidik anak-anaknya.
3.      Nathan, sahabat Tegar yang menjadi suami Rosie.
4.    Anggrek, anak pertama Nathan dan Rosie, mirip dengan Rosie, sering mengisi waktu dengan membaca buku, memanggil Tegar “Om”
5.  Sakura, anak kedua Nathan dan Rosie, mempunyai kemampuan bahasa Asing yang baik namun dengan kosa kata yang terbatas, bisa memainkan biola, memanggil Tegar “Uncle”
6.     Jasmine, anak ketiga Nathan dan Rosie, lebih pendiam dan pemerhati yang baik serta penurut, memanggil Tegar “Paman”
7.      Lili, anak bungsu Nathan dan Rosie, yang enggan berbicara jika bersama orang lain.
8.      Sekar, sosok wanita yang mencintai Tegar.
9.      Oma, yang telah dianggap orang tua sendiri bagi Tegar, Nathan dan Rosie.
Amanat :
·         Kesempatan akan selalu ada selama kita yakin, ia akan datang jika waktunya sudah tepat.
·        Kehilangan seseorang yang tercinta bukan berarti kita harus larut dalam kesedihan, percaya saja itu    memang yang terbaik. Teruslah bangkit karena banyak kebahagiaan yang menunggu.
·        Memaafkan memang seharusnya dilakukan sekalipun itu menyakitkan.

Komentar

  1. Terima kasih Kak atas resensinya, bisa saya jadikan acuan untuk mengerjakan tugas ☺

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Cerita Rakyat "Legenda Bunga Kemuning"

Dongeng "Kumbang dan Kupu-kupu yang Sombong"